Friday, November 11, 2016

Pertanian Konvensional dan Dampaknya



KONVENSIONAL, kata yang sering diartikan sebagai hal yang sederhana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konvensional dapat diartikan 1. Berdasarkan konvensi (kesepakatan) umum (seperti adat, kebiasaan, umum); 2. Kebiasaan. 
Orang awam terkadang masih menyalah artikan Pertanian konvensional sebagai pertanian yang masih sederhana, hanya karena  konvensional berarti sederhana.
Padahal pertanian konvensional adalah suatu sistem pertanian yang dikerjakan dengan cara memasukkan input produksi pertanian yang secara maksimal. Input produksi yang dimaksud utamannya berupa pupuk dan pestisida kimia yang digunakan secara berlebihan. Sistem pertanian konvensional ini  diusung atau digalakkan masa masa REVOLUSI HIJAU, dan memang berjaya pada saat itu, yaitu tercapainya swasembada pangan terutama padi. Sistem pertanian konvensional ini adalah jawaban dari kelemahan sistem pertanian tradisional pada masa itu.

Sistem pertanian konvensional tidak hanya berfokus pada input produksi saja, akan tetapi sarana produksi juga menjadi perhatian khusus dalam sistem ini. Penggunaan alat berbasis teknologi berkembang pesat pada sistem tersebut, walaupu teknologi yang digunakan belum secanggih teknologi zaman sekarang. Penggunaan teknologi terutama pada teknologi on farm, seperti traktor. Perkembangan zaman memang harus diimbangi dengan perkembangan dan pengunaan teknologi, tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Hal tersebut terkait dengan efektivitas dan efisiensi kerja.

Sistem pertanian konvensional tidak hanya ditekankan pada penggunaan pupuk kimia, pestisida kimia, dan alat pengolah tanah saja, tetapi juga disertai dengan pembangunan sarana produksi yang lain. Sarana tersebut antara lain pembangunan jaringan irigasi,  pembangunan jalan usaha tani, pembangunan tempat penggilingan padi dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana dampak sistem pertanian konvensional tersebut?

Tidak dapat dipungkiri, pertanian konvensional pun mempunyai dampak positif. Dampak positif yang dihasilkan dari sistem pertanian ini adalah kemajuan penggunaan teknologi. Selain itu juga mendorong peneliti untuk melakukan riset-riset unggulan seperti berkembangkan penelitian  untuk menghasilkan benih tanaman berkualitas, jenis dan dosis pupuk, dan lain sebagainya.

Pertanian konvensional bila disorot dari sudut pandang lingkungan memang lebih banyak dampak negatifnya. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebih hanya untuk mengejar target produksi berpengaruh terhadap kesuburan dan kesehatan tanah. Bukan hal yang asing lagi, statemen yang dilontarkan “penggunaan pupuk kimia berlebih berkontribusi terhadap penurunan kesuburan tanah”, selain itu dengan penggunaan pestisida kimia yang dapat menyebabkan polusi tanah melalui efek residu yang ditinggalkan. Kondisi biota tanah, baik makro maupun mikroorganisme adalah objek yang terkena dampak langsung dari kedua input tersebut. Pencemaran tanah mempengaruhi proses biologis berbagai macam organisme tanah, yang pastinya lebih banyak menyebabkan penurunan kesehatan tanah. Dalam ilmu kesuburan tanah, diketahui bahwa tanah yang sehat adalah tanah yang mempunyai banyak organisme tanah yang menguntungkan dan meningkatkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kimia yang berlebih juga dapat menyebabkan eutrofikiasi (pengkaya haraan) air irigasi. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia tersebut secara terus menerus dan dalam jangka panjang mengancam kelestarian tanah untuk generasi anak cucu kita.

Ditinjau dari sisi kesehatan produk tanaman yang dihasilkan, penggunaan pestisida kimia mempengaruhi kualitas produk tersebut. Adanya residu pestisida kimia yang digunakan, berpotensi mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsinya dalam jangka panjang. 

Dampak negatif dari sistem pertanian konvensional tersebutlah  yang memotivasi para peneliti, petani, praktisi, akademisi untuk menjawab permasalahan tersebut agar terdapat sistem pertanian yang menguntungkan secara ekonomi dan ramah lingkungan sehingga terjaga keberlanjutan dan kelestariannya, serta terjamin kesehatan produk pertanian yang dihasilkan.


“SEMOGA BERMANFAAT”


4 comments: