Pertanian adalah salah satu bidang yang tidak akan pernah
habis untuk selalu di bahas. Sejak zaman purba manusia sudah mengenal dunia
pertanian, walaupun masih sangat sederhana. Pertanian tradisional. Ya,
pertanian tradisional adalah sebuah sistem pertanian yang sangat sedikit
menggunakan input produksi. Dengan kata lain, input produksi pertanian sangat
minimal dan hanya mengandalkan apa yang ada di alam.
Sistem Pertanian tradisional yang dikerjakan oleh manusia
purba saat itu adalah ladang berpindah. Sistem produksi berjalan hanya pada
lahan masih bisa berproduksi dengan baik, akan tetapi ketika lahan sudah
dinilai tidak dapat berfungsi lagi dengan baik, maka lahan itu ditinggalkan.
Perkembangan kehidupan manusia berakibat kebutuhan manusia semakin
meningkat. Sistem ladang berpindah pun mulai dimodifikasi menjadi sistem
pertanian ladang. Nenek moyang kita mulai bercocok tanam dengan model
pengelolaan yang semakin baik. Sistem pertanian tradisional yang tadinya
berawal dari ladang berpindah mulai ditinggalkan tetapi dikelola menjadi
budidaya tanaman ladang yang merupakan salah satu budidaya tanaman lahan
kering.
Kebutuhan akan pangan yang semakin meningkat seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk, memotivasi manusia untuk selalu
meningkatkan kompetensi agar kebutuhan tersebut terpenuhi, tidak terkecuali
pada bidang pertanian. Sistem pertanian tradisional mulai diimbangi dengan
pemberian input lokal. Input lokal yang notabene ramah lingkungan terus
diterapkan, akan tetapi semakin lama tidak mampu memenuhi kebutuhan. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan populasi manusia tidak diimbangi dengan pertumbuhan
pangan. Alat-alat yang digunakan dalam produksi pertanian sangat sederhana, dan
lama kelamaan alat tersebut akan tergerus dengan perkembangan zaman.
"SEMOGA BERMANFAAT"
No comments:
Post a Comment